Asal Usul Kota SALATIGA
ceritanya ketika Bupati semarang disuruh oleh Sunan Kalijaga untuk memperdalam ngelmu agama sang bupati tersebut dilarang membawa perhiasan yang ada untuk menyepi dan merenungi akan kehidupanya. Sang bupati disilahkan untuk berjalan ke timur untuk mencari tempat menyepi oleh njeng Suan Kalijaga (sebelumnya sang bupati di ceritakan adalah bupati yang sombong karena kekayaanya…nama sang bupati tersebut adalah Kyai Pandan Arang nah sang Kyai Pandan Arang dihukum karena kesombonganya untuk menyepi di suatu tempat. Syaratnya yaitu tadi… ngak boleh membawa perhiasan. Nah sang Kyai Pandan Arang pergi dengan Istrinya yang tentu saja namanya adalah Nyai Pandan Arang ditemani seorang Abdi dalemnya. Karena yang telah mendapat pencerahan waktu itu hanya sang Kyai Pandang Arang sang Nyai Pandan Arang belom maka sang Nyai pandan Arang takut kalo jatuh miskin. Maka sang Nyai Pandan Arang memerintahkan Pembantunya untuk membawa perhiasan yang disembunyikan ke dalam tongkat yang dikasih lobang. Sampe dijalan Sang kyai dicegat leh sekelompok begal eh begall itu bahasa Indonesianya apa Ya? Anu Garong eh whmmm Rampok ya Rampok… karena sang Kyai merasa ngak bawa apa-apa maka sang kyai tenang saja.
….. terus perampoknya ngak percaya karena meelihat ketakutan ada pada wajah Nyai Pandan Arang dan Pembantunya yang dengan erat memegangi tongkanya. Kalo ketakutan berarti bawa apa apa nih… dan betul ketika tongkatnya dibanting munculah perhiasan……..
Waktu itu kemudian munculah Sunan Kalijaga ….. yang menyelamatkan Rombongan Kyai Pandan Alas… eh Arang ding…. kemudian gerombolan Rampokpun dikalahkan dan sadar akhirnya… sadarnya ketika itu Sang Sunan Kalijaga berkata begini…. Weh kelakuan manusia kok kayak kelakuan wedus alias kambing… dan kemudian wajah ketua perampokpun berubah menjadi kambing. Wajahnya akan berubah ketika sudah mengamalkan kebaikan… akhirnya pimpinan gerombolan mengabdi pada Sang Kyai Pandan Arang. Untuk menandai itu maka sang Kyai Pandan Arang berkata… besok kalo tempat ini jadi maju… akan kuamai daerah ini dengan nama SALA TIGA . Yaitu kesalahan bertiga…. Dirimu Nyai masih ngotot membawa perhiasan, kamu (sambil nunjuk sang rewang) karena membatu istriku untuk mebawa perhiasan. Dan diriku sendiri yang ngang ngecek pas kita berangkat. Dan Kyai Pandan Arangpun melanjutkan perjalanan setelah pamit pada Sunan Kalijaga…. Diikuti dengan Istri, pembantu atau rewang dan gerombolan perampok, dan ketua gerombolan perampok karena berkepala domba akhirnya namanya berunbah menjadi syech domba , begitulah legendanya
….. terus perampoknya ngak percaya karena meelihat ketakutan ada pada wajah Nyai Pandan Arang dan Pembantunya yang dengan erat memegangi tongkanya. Kalo ketakutan berarti bawa apa apa nih… dan betul ketika tongkatnya dibanting munculah perhiasan……..
Waktu itu kemudian munculah Sunan Kalijaga ….. yang menyelamatkan Rombongan Kyai Pandan Alas… eh Arang ding…. kemudian gerombolan Rampokpun dikalahkan dan sadar akhirnya… sadarnya ketika itu Sang Sunan Kalijaga berkata begini…. Weh kelakuan manusia kok kayak kelakuan wedus alias kambing… dan kemudian wajah ketua perampokpun berubah menjadi kambing. Wajahnya akan berubah ketika sudah mengamalkan kebaikan… akhirnya pimpinan gerombolan mengabdi pada Sang Kyai Pandan Arang. Untuk menandai itu maka sang Kyai Pandan Arang berkata… besok kalo tempat ini jadi maju… akan kuamai daerah ini dengan nama SALA TIGA . Yaitu kesalahan bertiga…. Dirimu Nyai masih ngotot membawa perhiasan, kamu (sambil nunjuk sang rewang) karena membatu istriku untuk mebawa perhiasan. Dan diriku sendiri yang ngang ngecek pas kita berangkat. Dan Kyai Pandan Arangpun melanjutkan perjalanan setelah pamit pada Sunan Kalijaga…. Diikuti dengan Istri, pembantu atau rewang dan gerombolan perampok, dan ketua gerombolan perampok karena berkepala domba akhirnya namanya berunbah menjadi syech domba , begitulah legendanya
Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below▼
▼