Home »
Label:
asal nama kota
» Provinsi LAMPUNG : Profil Sejarah Arti Logo Nilai Budaya
Provinsi LAMPUNG : Profil Sejarah Arti Logo Nilai Budaya
Nama Resmi | : | Provinsi Lampung |
Ibukota | : | Bandar Lampung |
Luas Wilayah | : | 34.623,80 Km2 *) |
Jumlah Penduduk | : | 8.711.511 Jiwa *) |
Suku Bangsa | : | Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Lampung (Sebatin dan Pepadun) |
Agama | : | Islam : 92 %, Kristen Protestan : 1,8 %, Katolik : 1,8 %, Budha 1,7 %, dll 2,7 % |
Wilayah Administrasi | : | Kab.: 12, Kota : 2, Kec.: 206, Kel.: 174, Desa : 2.249 *) |
Lagu daerah | : | Gambus dan Kulintang Lampung |
Website | : | http://www.lampungprov.go.id
*) Sumber : Permendagri Nomor 66 Tahun 2011
|
Sejarah
Penduduk
asli Lampung berasal dari keturunan Batak, Banten, dan Cina. Sejak abad
XIII Lampung telah berhubungan dengan Cina dan India (Pelabuhan
Internasional Teluk Lampung/Way Ratai). Tahun 1511 Lampung telah
dimasuki Portugis hingga 1518, selanjutnya Lampung berada di bawah
kesultanan Banten. Tahun 1808 jatuh ketangan Belanda kemudian oleh
Inggris tahun 1817 dan tahun 1856 Perang Lampung berakhir, namun
kolonialisme Belanda tetap berlanjut hingga tahun 1949 diselingi Jepang
pada tahun 1942.
Arti Logo
Bentuk Perisai dengan Pita menjurai menjurai bertuliskan Sang Bumi Ruma, serta Akasara Lampung, gambar Daun dan buah Lada, Payung dan Gong.
Perisai persegi lima Kesanggupan mempertahankan cita dan membina pembangunan rumah tangga yang didiami oleh unsur golongan masyarakat untuk mencapai masyarakat makmur, adil berdasarkan Pancasila.
Pita Sang Bumi Ruwa Jurai Sang
Bumi = Rumah Tangga Agung yang berbilik-bilik. Ruwa Jurai = dua unsur
golongan masyarakat yang berdiam di wilayah Provinsi Lampung.
Aksara Lampung berbunyi : “LAMPUNG�?
Daun Lada 17 lembar, melambangkan tanggal 17, buah lada 8 biji melambangkan bulan Agustus,
Setangkai padi berjumlah 45, melambangkan
tahun 1945. Dengan demikin daun lada, buah lada dan setangkai padi
melambangkan hari kemerdekaan pada tanggal 17-8-1945.
Biji Lada 64, melambangkan terbentuknya Provinsi Lampung tahun 1964.
Laduk, melambangkan Golok rakyat serba guna.
Payam, melambangkan Tumbak pusaka tradisional.
Gong, melambangkan alat seni budaya, sebagai pemberitahuan dimulainya karya besar dan sebagai alat menghimpun masyarakat untuk bermusyawarah.
Siger, melambangkan mahkota keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat.
Payung, Jari payung 17, bagian ruas tepi 8 garis batas, ruas 19 dan rumbay payung 45,
melambangkan Negara RI diproklamasikan tanggal 17-08-1945. Kemudian
payung jurai yang melambangkan Provinsi Lampung tempat semua jurai
berlindung. Tiang dan bulatan puncak payung melambangkan satu cita
membangun bangsa dan Negara RI dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Warna.
Hijau melambangkan dataran tingggi yang subur untuk tanaman musim.
Coklat melambangkan Dataran rendah yang subur untuk sawah dan ladang.
Biru melambangkan Kekayaan sungai dan lautan yang merupakan sumber perikanan dan kehidupan para nelayan.
Putih melambangkan Kesucian dan keikhlasan hati masyarakat.
Kuning tua, muda, emas melambangkan Keagungan dan kejayaan serta kebesaran cita dan masyarakat untuk membangun daerah dan negaranya.
Nilai Budaya
Upacara adat yang masih dilestarikan :
Upacara Kuruk Limau : Upacara tujuh bulanan
Upacara adat kematian.
Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below▼
▼