Puisi Rindu : Rindu Yang Kusimpan di Kantung Celana



Puisi Rindu : Rindu Yang Kusimpan di Kantung Celana

Aku tak pandai bicara, apa lagi dengan bahasa sepertimu.
Mulutku seolah selalu kelaparan dan berusaha menelan kembali setiap tutur yang ingin kumuntahkan.
Dan kelaparan itu bertambah tiga kali lipat saat aku berjumpa denganmu.
“Kau manis” katamu. Aku hanya tersenyum.
Padahal ingin sekali kuungkap betapa senangnya aku.
Setahuku laki-laki akan senang bila pujiannya dihargai.
“Kau sudah membaca puisi yang kusertakan di suratku, kan? Kau suka?

” tanyamu.
Aku mengangguk dan lagi-lagi hanya tersenyum.
Andai kau tahu, sesekali aku ingin bisa menulis bait-bait indah sepertimu untuk mengungkapkan perasaan yang begitu tak kumengerti.
Sebulan tak berjumpa denganmu,

hanya cukup memberiku waktu menemukan satu kata saja.
Rindu Kata yang kemudian kutulis hati-hati di selembar kertas.
Kusimpan di kantung celana yang paling alpa kubuka.
Berharap rindu itu terlupa dan mungkin suatu hari tercuci tanpa sengaja.

Gimana sahabat aneka remaja  puisi rindu di atas, keren nggak? Kalo keren kasi tanggapanmu ya. Oh ya, bagi yang punya koleksi puisi rindu jangan lupa bagi-bagi kami lewat halaman ini. Thanks.


Jangan Lupa Jempolnya :


Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below

 

© 2011 contoh surat dan kebutuhan anda PublisedSeo Template Blogger Converted Template by Hack Tutors.info